Kamis, 19 Januari 2023

Perempuan-Perempuan yang Dirindukan SurgaKisah Sayyidah Maryam Bunda Isa as

#Edisi4

Sayyidah Hafsoh

Di antara nama perempuan yang diabadikan Al Qur'an, adalah ibunda Nabi Isa Alaihissalam. Wanita yang bertabur kemuliaan, sejarah mencatatnya sebagai wanita terbaik sepanjang zaman. Perempuan suci yang diberikan keistimewaan oleh Allah SWT, beliau adalah Sayyidah Maryam binti Imran.
Sayyidah Maryam dilahirkan dari pasangan keluarga yang saleh, ayahanda Imran dan ibunda Hanna. Keduanya lama mengharapkan kehadiran buah hati, dan terus berharap dan berdoa kepada Allah SWT. Sampai akhirnya ayahanda bernazar, bila doanya dikabulkan, maka anak yang dilahirkan akan diperuntukkan untuk berkhidmat dan berjuang dijalan Allah SWT.

Tidak lama kemudian, sang ibunda mengandung, betapa bahagianya kehidupan keluarga mereka, karena akan hadir sang buah hati yang sudah lama dirindukannya. Tetapi, kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama, karena sang ayahanda dipanggil oleh Allah SWT dan harus meninggalkan istrinya tercinta dan buah hatinya yang masih dalam kandungan.

Kesalehan sang ibunda Hanna begitu luar biasa, di saat kondisi hamil sampai melahirkan, tiada sedikitpun rasa sedih dan khawatir atas diri dan anaknya, beliau kuat dan tegar menghadapi berbagai masalah. Ibunda Mariam selalu yakin, bahwa perlindungan dan kasih sayang Allah SWT akan selalu tercurah pada orang-orang yang bertaqwa. 

Maryam lahir. Allah memberikan keistimewaan dengan mensucikan dirinya dan  menjaganya dari berbagai godaan syaitan, dan sang ibunda diberikan kekuatan untuk merawat dan  mendidiknya dengan penuh ketaqwaan dan selalu mendekat diri kepada Allah SWT 

Karena teringat dengan nadzar sang suami  di masa hidupnya, untuk menyerahkan buah hatinya berkhidmat kepada Agama Allah SWT, akhirnya Maryam diserahkan kepada pamannya tercinta Nabi zakaria untuk dirawat dan ditempatkan di  Baitul Maqdis (masjid).

Selama di Baitul Maqdis, Maryam selalu menyibukkan  diri kepada Allah SWT, banyak kejadian luar biasa, sang paman sering melihat  Maryam mendapatkan makanan dan minuman di sisinya, padahal sang paman belum memberikannya, Nabi Zakaria  bertanya kepada Maryam tentang makanan itu. "Makanan ini dari Allah SWT yang diturunkan dari langit " kata Maryam. Sang paman terkejut atas kejadian  istimewa yang dialami keponakannya.

Suatu saat Maryam sangat terkejut, karena ada seorang laki-laki yang datang ke dekat mihrab yang ditempati Maryam. Ternyata laki-laki itu adalah Jibril yang menyerupai seorang laki-laki, dengan membawa pesan Tuhan "Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk memberikan seorang anak laki-laki yang suci.(surat Maryam Ayat 19)

Begitu heran dan terkejut mendengar kabar tersebut, ia tidak punya suami dan tidak pernah berhubungan dengan laki-laki mana pun, tapi ia harus mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki, tapi tidaklah sesuatu yang tidak mungkin bagi Allah SWT. sebagaimana yang tertera di dalam surat Maryam ayat 21, Jibril berkata, "Demikian Tuhanmu berfirman, Demikian itu mudahlah bagi-Ku, dan agar kami menjadikan pertanda kebesaran Allah SWT bagi manusia".

Akhirnya Sayyidah Maryam menerima ketetapan Allah dengan hati ikhlas dan sabar menjalaninya,  mulai dari mengandung sampai melahirkan Isa AS. Sayyidah Maryam berjuang sendiri tak ada keluh kesah, karena beliau yakin segala yang terjadi atas kehendakNya, pastilah Allah memberikan pertolongan dan perlindungan.

Begitulah kehidupan ibunda Maryam. Wanita suci dan dimuliakan oleh Allah swt. Beliau di antara salah satu empat wanita yang dijamin masuk surga oleh Allah swt, selain Siti Khadijah, Siti Fatimah dan Siti Asiyah. 

Dari cerita kehidupan Sayyidah Maryam kita banyak mengambil pelajaran, bahwa kehidupan itu akan selalu silih berganti, ada kebahagian ada pula kesedihan, ada tangisan dan adapula senyum kebahagiaan. Semuanya berjalan atas ketetapan Allah SWT, sesuatu yang tidak mungkin terjadi akan bisa terjadi atas kehendakNya dengan mudah. Maka dalam kondisi apapun kita harus tetap yaqin bahwa Allah SWT selalu memberikan ketetapan yang terbaik untuk hambanya walaupun itu harus melalui ujian dan cobaan, pasti banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari semua perjalanan dalam kehidupan kita.

Ketika Allah menginginkan hambanya untuk selalu ingat dan mendekatkan diri kepadaNya,  maka Allah memberikan kepada pada hambanya kebahagiaan ataupun dengan ujian, tinggal manusia dapat memaknai dan mengambil ibroh dari semua misteri kehidupannya, apakan hal tersebut bisa menambah keimanan dan keislamannya untuk mendekatkan diri kepada Allah ataupun sebaliknya.

Maka sebagai hamba Allah yang beriman, seharusnya selalu berkhusnudhan (berprasangka baik, berfikir positif) terhadap semua yang menjadi ketetapan Allah swt kepada hamba-hambaNya.  Allah akan memberikan hal yang positif dan  kebaikan kebaikan ketika seorang hamba ketika seorang hamba tersebut selalu berfikir positif sebagai mana di jelaskan di dalam hadist Qudsi 

ان عند ظن عبدي بي
 "Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hambaku"

Maka, kita harus selalu muhasabah diri. Dari hari ke hari. Dari tahun yang telah berganti, jejak dan langkah kita akan pergi, tinggal kenangan dan  amalan-amalan kita yang nantinya akan dihisab olehNya di hari akhir nanti. Sebelum diri ini dihisab, mari kita terus perbaiki diri, kita tanam amalan-amalan kebaikan di dunia yang nanti di akhirat kita dapat menuai amalan tersebut.

Dalam menghadapi kehidupan tiada perlu kita resah dan gelisah, harus tetap yakin dan optimis untuk terus memperbaiki diri, bahwa kita akan bisa lebih baik lagi dalam iman, Islam dan juga ketaqwaan diri, untuk meraih asa dan cita serta mendapatkan surgaNya.

kita yaqin bahwa Allah swt akan selalu bersama kita dan menjaga kita selama kita selalu menjaga agama Allah swt untuk taat dan patuh menjalankan perintah perintahNya dan menjauhi semua laranganNya sebagaiman sebagaimana hadis Rasulullah saw, dari Abu Abbas Abdullah bin Abas Ra berkata, "Suatu hari aku berada di belakang Rasulullah saw, Beliau bersabda, " Nak aku hendak mengajarimu beberapa kalimat, jagalah Allah, pasti Dia menjagamu. Jagalah Allah, Dia senantiasa bersamamu, jika kamu memohon sesuatu, mohonlah kepadaNya, jika memiliki pertolongan, minta tolonglah kepada Nya (HR at-Turmudzi)

Dari hadits di atas telah terbukti dari kehidupan  sang ibunda Sayyidah Maryam yang selalu melabuhkan dirinya dan kehidupannya pada agama Allah swt. Beliau senantiasa beribadah dan mendekat diri kepadanya, tidak ada rasa khawatir dalam menjalaninya dalam kehidupan di dunia, karena yakin Allah akan selalu bersamanya.

Semoga kita semua (khususnya kita yang perempuan) dapat meneladani kehidupannya   untuk meraih ridloNya dan surgaNya yang selalu kita rindukan.

Tidak ada komentar: