Rabu, 21 Desember 2022

Perempuan- Perempuan yang Dirindukan Surga

#Seri2; Belajar dari Istri-Istri Rasulullah
 
Sayyidah Hafsoh

"Aisyah, romantisnya cintamu dengan Nabi. Dengan baginda kau pernah main lari-lari. Selalu bersama. Hingga ujung nyawa kau di samping Rasulullah". Mendengar lirik lagu     di atas begitu bahagia dan romantisnya keluarga Nabi Muhammad beserta istri-istrinya, salah satunya Sayyidah Aisyah binti Abu bakar. 
 kondisi harmonis dan romantis dengan pasangan hidup kita akan menambah suasana kebahagiaan kita bersama keluarga, dan hal itulah yang selalu menjadi dambaan setiap manusia 

Sayyidah Aisyah menjadi pendamping hidup Rasulullah beliau mendapatkan pendidikan langsung dari  baginda Rasulullah SAW. Aisyah adalah wanita cerdas dan memiliki kepandaian yang luar biasa, terutama dalam masalah ilmu agama, sehingga sangat wajar sayyidah Aisyah terkenal di kalangan para sahabat saat itu. 

Sayyidah Aisyah meriwayatkan banyak hadist kurang lebih 2.210 hadist, baik hadist tentang masalah rumah tangga, fiqih, ilmu politik serta ilmu kedokteran. Aisyah termasuk di antara 6 periwayat hadist yang terbanyak dalam meriwayatkan hadis Rasulullah SAW. Beliau menduduki urutan keempat  setelah abu Hurairah, Abdullah bin Umar Al-Khattab dan Anas bin Malik. 

"Tidaklah terjadi sebuah permasalahan (kemusykilan) di antara kita, para sahabat Rasul, perihal sebuah hadis, kecuali kami menanyakan kepada Sayyidah Aisyah, dan kami mendapatkan ilmu yang baru"Riwayat Turmudzi. Masyaallah,  beliaulah Sang Ummul Mukminin yang menjadi sumber ilmu. 

Tidak hanya kecerdasan dan kepandaian saja yang dimiliki nya, tapi beliau memiliki sifat  dermawan dan  kesederhanaan dalam kehidupannya. Sebagai sang istri pemimpin ummat, Tiada hari tanpa pengabdiaan dengan memberikan  bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama kepada para wanita muslimah dan para janda, beliau seringkali memberikan dan  meminjamkan baju terbaik yang dimilikinya kepada para wanita di saat melaksanakan pernikahan, padahal beliau sendiri tidak banyak memiliki baju. Beliau tidak pernah segan  membantu dan merawat anak yatim yang ditinggal oleh orang tuanya dalam peperangan.

Sang Ummul mukminin tinggal bersama Rasulullah SAW di sebuah rumah yang sangat  sederhana, bersebelahan dengan masjid Nabawi di Madinah, bukan di sebuah istana megah dengan permadani-permadani yang indah dan serba mewah, karena ketaatannya kepada baginda Rasulullah-lah, beliau tidak pernah  mengeluhkan keadaannya apalagi bersedih,  tetap terlihat bahagia karena keagungan sifat mulia dan keilmuan yang dimilikinya.

Sayyidah Aisyah adalah salah satu istri Rasulullah yang paling dicintai setelah wafatnya Khadijah Al l-Kubro.  Amru bin Ash, seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah
"Wahai Rasulullah siapa wanita yang paling Engkau cintai?, "Sayyidah Aisyah" jawab Rasulullah. "Dan siapakah laki-laki yang paling Engkau sayangi?" "Ayahnya Aisyah, Abu bakar Ash-Shiddiq".

Mengapa beliau begitu mencintai sang istri, Sayyidah Aisyah RA?, karena indahnya kepribadiannya,   kepandaian serta ketaatannya kepada Nabi Muhammad. Romantisme dan kasih sayang beliau yang telah membawa kedamaian  dan ketenangan bagi kehidupan baginda, sampai detik-detik terakhir Rasulullah menemui ajalnya.

https://www.instagram.com/p/Cl8t74av5iJ/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Dari kisah di atas, kita dapat mengambil banyak hikmah dan suri tauladan dari istri Rasulullah, Sayyidah Aisyah RA.Betapa penting peran seorang istri dalam membangun kebahagiaan keluarga, ia harus memiliki kedalaman ilmu pengetahuan yang luas terutama ilmu agama, serta akhlak yang mulia.  Ketaatannya kepada Allah SWT dibuktikan dengan ketaatan kepada suami tercinta,  maka kehidupan seseorang akan diwarnai  dengan kebahagiaan dan keberkahan, sehingga tercipta  keluarga yang penuh dengan romantisme dan keharmonisan yang selalu di dambakan.

Dan bagi seorang istri dapat mengambil pelajaran yang berharga dari kehidupan Sang Ummul Mukminin, Sayyidah Aisyah Ra untuk selalu semangat dalam  belajar, menambah wawasan  keilmuan, baik ilmu kehidupan dalam berumah tangga atau pun ilmu-ilmu lainnya. Karena dengan ilmu itulah kita akan bisa terus memperbaiki diri dari segala kekurangan dan kesalahan kita, terutama dalam mendampingi perjuangan suami kita tercinta, untuk membangun biduk rumah tangga  pasti akan melewati jalan-jalan yang terjal tidak selalu mulus, kerikil-kerikil tajam bahkan ombak akan selalu siap menghadang kita. Dengan bekal ilmu dan kedekatan kita kepada sang Khaliq, insyaallah kita bisa melewatinya bersama dengan pendamping hidup kita tercinta.

Sifat-sifat mulia Sayyidah Aisyahbisa kita praktikkan   dalam kehidupan saat ini. Yaitu sifat kesederhanaan dalam kehidupannya. Saat ini dan mungkin dalam sejarah, tidak sedikit kaum hawa yang  menampakkan kehebatannya dan kecantikannya dengan menggunakan berbagai macam busana yang dipakai, mereka berlomba menggunakan busana gaun yang terindah dan bernilai harganya, hal itu menjadi hal yang penting dan utama, sehingga mereka lupa bahwa kecantikan yang sebenarnya adalah kecantikan akhlak yang ada dalam  diri seorang wanita muslimah, yaitu dengan luasnya keilmuan dan kemuliaan akhlak itulah akan dapat menjaga diri dan kehormatan sang suami tercinta.
 
Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat An Nisa' ayat 34
Siapakah wanita yang sholehah?
"Yaitu wanita wanita yang taat kepada Allah dan suaminya, yang bisa menjaga kehormatannya baik ketika ada suaminya ataupun tidak ada, karena Allah SWT yang akan menjaganya"

Kesederhanaan seorang istri adalah menerima kondisi apapun yang terjadi pada suami tercinta; kekurangan, dan kelebihannya. Dan kelemahan pasangan kita adalah bagian dari anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT untuk selalu kita jaga dan sempurnakan. 

Kita hargai kemampuan pasangan kita. Tidak harus banyak menuntut untuk memberikan semua yang menjadi hak dan  keinginan kita, karena kita harus pahami perjuangannya sang suami membutuhkan pengorbanan baik pikiran harta dan tenaga yang seharusnya butuh di support dengan doa, semangat serta keikutsertaan pengorbanan dan perjuangan sang istri sholehah. 

Sehingga dapat terealisasi kehidupan yang selalu diberikahi oleh Allah SWT dengan ketenangan dan kedamaian sebagaimana sabda Rasulullah SAW;
بيتي جنتي
"Rumah ku adalah surga ku"

Mari, kita bersama-sama berusaha meraih kebahagiaan surga di dunia ini, untuk  menghantarkan kebahagiaan keluarga kita ke surga Allah SWT. Aaaamiin🤲🏻🤲🏻🙏🏻🥰

IG;  sayyidah.hafsoh
FB; Sayyidah Hafsoh

Tidak ada komentar: